MASALAH PROGRAM LINEAR
ANALISIS SENSITIVITAS
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Program Linear
Dosen Pembimbing : Heru Kurniawan,
M.Pd.
Oleh :
1.
Bambang Trikuntoyo (VI A / 092143436)
2.
Ngusman (VI
C / 092143502)
3.
Noer Khayati (VI C / 092143504)
4.
Nopiman (VI C / 092143506)
5.
Rachmawati
(VI C / 092143522)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Program
Linear Analisis Sensitivitas” dengan tanpa aral suatu apapun.
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis tidak bekerja sendiri. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak
Heru Kurniawan, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Program
Linear.
2. Teman-teman
yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Semua
pihak yang telah membantu.
Namun, karena keterbatasan dari penulis, maka
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Purworejo,
Juni 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.................................................................................................. i
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................... iii
BAB I PROGRAM LINEAR
A.
Pendahuluan ..................................................................................... 1
B.
Sejarah Program Linear..................................................................... 1
C.
Pengertian Program Linear................................................................ 2
D.
Istilah-istilah dalam Program Linear................................................. 3
E.
Kaidah Program Linear..................................................................... 4
F.
Contoh Masalah Program Linear....................................................... 6
BAB II ANALISIS SENSITIVITAS
A.
Pendahuluan...................................................................................... 9
B.
Analisis Sensitivitas........................................................................... 10
Daftar Pustaka
BAB
I
PROGRAM LINEAR
A.
Pendahuluan
Program
Linear adalah suatu model dalam Operations Research (OR) atau Riset
Operasional. Operasional Riset adalah metode yang merupakan alat untuk
pemecahan masalah optimasi (mamaksimalkan atau meminimalkan) suatu fungsi
sasaran dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi. Banyak permasalahan yang
pemecahannya memerlukan riset operasi dalam hal ini program linear. Program
linear merupakan satu diantara metode dalam hal Operasional Riset yang
digunakan dibidang industry, transportasi, perdagangan, perkebunan dll.
Persoalan dapat menyangkut biaya pemasaran produk, perencanaan produksi,
persoalan pencampuran maupun persoalan transportasi.
Dalam
penyelesaian program linear, banyak hal yang dapaat terjadi. Dapat sajaa untuk
mendapatkan nilai optimum yang sama, digunakan berbagai alternative pilihan.
Dapat dikataan penyelesaian umum lebih dari satu. Kasus lain yang dapat terjadi
adalah kelebihan pembatas, tidak ada penyelesaian yang layak, penyelesaian tak
terbatas dan kasus-kasus yang lain.
B.
Sejarah Program Linear
Seorang
matematikawan Rusia L.V. Kantorovich pada tahun 1939 berhasil menemukan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan program linear. Pada waktu itu
Kantorovich bekerja untuk kantor pemerintahan Uni Soviet. Ia diberi tugas untuk
mengoptimalkan produksi pada industry plywood. Ia kemudian muncul dengan teknik
matematis yang disebut pemrograman linear.
Matematikawan
Amerika, George B. Dantzig secara independen juga mengembangkan pemecahan
masalah tersebut, dimana hasil karyanya pada masalah tersebut pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1947. Selanjutnya, sebuah teknik yang lebih cepat,
tetapi lebih rumit, yang cocok untuk memecahkan masalah program linear dengan
ratusan atau bahkan ribuaan variabel, dikembangkan oleh matematikawan Bell
Laboratories, Naranda Karmarkar pada tahun 1983. Program linear sangat penting
khususnya dalam erencanaan militer dan industry.
C.
Pengertian Program Linear
Program
linear adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu merancang dan
membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
tujuan. Tujuan tersebut terkait dengan masalah memaksimalkan atau meminimalkan
suatu model. Bentuk fungsi sasaran dan syarat yang berbeda menumbuhkan
Operasional Riset yang berbeda pula diantaranya: Mathematical Programming, Dynamic
Programming, Network Analisis, Markov Chairv, Games Theory, Non Linear
Programming, dll.
Program
linear merupakan terapan dari aljabar linear. Masalah program linear dipecahkan
melalui beberapa tahap, sebagai barikut:
1. Memahami
masalah dibidang yang bersangkutan,
2. Menyusun
model matematika,
3. Menyelesaikan
model matematika (mencari jawaban model), dan
4. Menafsirkan
jawaban model menjadi jawaban atas masalah yang nyata.
Masalah
optimasi tidak semuanya dapat diselesaikan dengan metode program linear. Ada
beberapa prinsip yang harus ada agar masalah optimasi dapat diselesaikan dengan
program linear.
1. Ada
sasaran
Sasaran berupa fungsi tujuan atau
fungsi objektif yang akan dicari nilai optimalnya (maksimum/minimum).
Penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan memaksimalkan atau
meminimalkan.
2. Ada
tindakan alternative
Nilai fungsi tujuan dapat diperoleh
dengan alternative antara lain memberikan nilai optimal. Fungsi tujuan yang
hanya dapat dilakukan dengan satu cara tidak memerlukan program linear.
3. Ada
keterbatasan sumber daya
Sumber daya atau masukan dapat
berupa waktu, tenaga, biaya, bahan dan sebagainya. Pembatasan sumber daya
disebut kendala pembatas.
4. Masalah
dapat dituangkan dalam model matematika yang memuat fungsi tujuan dan kendala.
Fungsi tujuan berupa fungsi linear
dan kendala berupa persamaan atau pertidaksamaan linear.
5. Ada
keterkaitan antara variabel yang membentuk fungsi, tujuan dan kendala yang
artinya perubahan pada peubah yang satu akan mempengaruhi nilai peubah yang
lain.
D.
Istilah-istilah dalam Program Linear
Dalam
mempaelajari program linear, kita akan sering menjumpai istilah-istilah,
sebagai berikut:
1. Variabel
Keputusan (decision variable)
Variabel keputusan berupa kumpulan
variabel yang akan dicari/ditentukan nilainya, diberi simbol U, V, W, X dan
sebagainya atau Xh, X2, X3 dan sebagainya.
2. Nilai
Ruas kanan (right hand side value)
Nilai ruas kanan yaitu nilai-nilai
yang menunjukan jumlah (kuantitas/kapasitas) ketersediaan sumber daya untuk
dimanfaatkan, dinyatakan dengan symbol bi ( i = banyaknya kendala).
3. Variabel
Tambahan (slack variable/surplus variable)
Variabel tambahan yaitu variabel
yang menyatakan penyimpangan positif atau negative dari nilai ruas kanan,
diberi symbol S1, S2, S3,…
4. Koefisien
Tehnis
Diberi symbol aij, menyatakan
setiap unit penggunaan bi dari setiap varibel.
5.
Z
Z
adalah
nilai fungsi tujuan yang belum diketahui dan akan dicari nilai optimumnya
(dicari sebesar mungkin untuk masalah maksimum dan sekecil mungkin untuk
masalah minimum).
6. Koefisien
fungsi tujuan (koefisien kontribusi)
Koefisien kontribusi adalah nilai
yang menyatakan kontribusi/sumbangan per unit Z untuk setiap Xj dengan symbol Cj.
E.
Kaidah Program Linear
1. Prinsip
Program Linear
Program linear
adalah suatu cara yang bertujuan untuk menentukan himpunan penyelesaian bagi
suatu system pertidaksamaan.
a)
Prinsip 1: dalam program linear, setiap
pernyataan yang harus dipenuhi oleh variabel-variabel seperti x dan y
dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan. Misalnya dalam suatu masalah diketahui
bahwa jumlah 2x dan 3y tidak boleh kurang dari 12. Pernyataan ini berarti 2x +
3y sama dengan 12 atau lebih dari 12, dan dinyatakan dalam bentuk ertidaksamaan
sebagai 2x + 3y ≥ 12.
b)
Prinsip 2 : dalam setiap pertidaksamaan akan dibentuk suatu persamaan yang
berkaitan. Misalnya, dari pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 12, dibentuk persamaan 2x +
3y = 12.
c)
Prinsip 3 : persamaan yang dibentuk digunakan untuk melukiskan garis bagi
penyelesaian pertidaksamaan.
2x +3y = 12
|
|||
x
|
0
|
3
|
6
|
y
|
4
|
0
|
0
|
d)
Prinsip 4 : arsilah daerah yang memenuhi pertidaksamaan 2x +3y ≥12 dengan
menggunakan titik selidik, atau berpatokan pada table diatas.
e)
Prinsip 5 : koordinat-koordinat setiap titik dalam daerah arsiran mewakili
suatu system pertidaksamaan. Misalnya titik (1,4), (4,3), (6,2) dan seterusnya.
Uraian diatas menjelaskan prinsip
program linear dan kaidah penggunaannya.
2. Model
Matematika
Model matematika
berupa ungkapan suatu masalah dalam bahasa matematika. Untuk dapat menyusun
model matematika diperlukan kepekaan dalam mengkaitkan berbagai informasi yang
diketahui. Langkah-langah dalam menyusun model matematika adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan
tipe masalah
Tipe masalah berupa masalah
maksimum atau minimum.
b) Mendefinisikan
variabel kputusan
Setiap variabel harus mempunyai
koefisien kontribusi. Bilangan dari koefisien kontribusi digunakan untuk
menentukan tipe masalah dan untuk membantu mengidentifikasi variabel keputusan.
c) Merumuskan
fungsi tujuab dengan mengkombinasikan informasi tentang tipe masalah dan
variabel keputusan ke fungsi tujuan.
d) Merumuskan
kendala dapat dilakukan dengan dua pedekatan dasar.
1) Pendekatan
ruas kanan
Nilai bi dalam
daftar informasi merupakan besar maksimum atau minimum dari sumber daya yang
tersedia. Jika kuantitas dari sumber daya maksimum atau minimum ditempatkan,
variabel keputusan dihubungkan ke bi dapat ditentukan dengan koefisien tehnis
yang terkait. Arah ketidaksamaan didasarkan pada nilai bj maksimum atau minimum
sumber daya.
2) Pendekatan
ruas kiri
Pada pendekatan ini, koefisien
tehnis didaftar dalam table atau baris-baris yang dilengkapi dengan melettakkan
semua nilai sebagai koefisien tehnis dan daftarnya dalam baris dan kolom.
Dalam merumuskan kendala tidak boleh lupa pada satu
hal bahwa variabel keputusan biasanya mewakili banyaknya unit dari beberapa
produksi atau sesuatu untuk diproduksi atau suatu pelayanan. Oleh karena itu
variabel ini haruslah non negative.
F.
Contoh Masalah Program Linear
Petani
mempunyai 16 ha tanah yang dapat ditanami padi atau jagung. Sarana produknya
ialah tanah , modal dan air yang ketiganya
terbatas untuk memperoleh 1 kuintal padi dibutuhkan tanah seluas
ha,
modal Rp.50.000.- dan irigasi harus membuka saluran 12 jam . sedangakan untuk
memperoleh 1 kuintal jaging diperlukan
tanah seluas
ha,
dengan modal Rp.30.000,- tanpa harus membuka saluran air. Pada musim itu
persediaan air yang ada hanya 360 jam, sedangkan
modal yang tersedia Rp.1.200.000,-.
Petani tersebiut memiliki lahan seluas 16 ha. Tiap 1 kuintal padi memberikan keuntungan Rp.50.000.- dan jagung member keuntungan Rp.20.000.-. petani ingin menentukan jumlah
produksi jagung dan padi agar diperoleh keuntungan maksimal.


Dari
masalah tersebut hal yang harus dilakukan adalah menyusun model matematikanya.
Akan kita ikuti langkah-langakah penyusunan model matematika diatas.
a)
tipe masalahnya adalah tipe maksimum.
Misal
tipe besarnya laba Z rupiah.
b)
Keuntungan dalam masalah ini ditentukan
oleh banyaknya padi dan banyaknya jagung, sehingga banyaknya padi dan banyaknya jagung merupakan
variable keputusan. Misalkan produksi padi x kuintal dan untuk jumlah produksi
jagung y kuintal.
c)
Dari informasi bahwa setiap kuintal padi
memberikan keuntungan Rp.50.000,- dan tiap kuintal jagung memberikan
keuntungan Rp.20.000,- diperolh hubungan
Z = 50.000x+ 20.000y dengan tujuan
menentukan nilai x dan y sehingga diperoleh Z maksimal.
d)
Kendala keterbatasan dana
Produksi tiap kuintal padi memerliukan
lahan ha sehingga untuk seluruh produksi diperlukan lahan seluas
. produksi tiap kuintal
jagung memerlukan lahan seluas
sehingga seluruh produksi diperlukan lahan
seluas
. Kapasitas lahan yang
tersedia adalah 16 ha, artinya lahan
yang dapat dipergunakan maksimum 16 ha. Dari informasi tersebut diperoleh
hubungan 




Produksi tiap kuintal padi memerlukan modal
Rp 50.000, sehingga untuk seluruh produksi diperlukan modal 50.000x. produksi
tiap kuintal jagung memerlukan modal 30.000y. kapasitas modal yang tersedia
adalah Rp 1.200.000 artinya modal yang dapat digunakan untuk produksi
maksimal Rp 1.200.000. dari informasi
tersebut diperoleh hubungan 50.000x +
30.000y ≤ 1.200.000
Persediaan irigasi sebanyak 360 jam hanya
digunakan untuk memproduksi padi saja. Tiap kuintal padi memerlukan membuka
saluran air selama 12 jam. Dari informasi diperoleh hubungan 12x ≤ 360.
e)
Persyaratan non negative
Banyaknya produksi tidk mungkin negative
jadi x ≥ 0, y ≥ 0
Dari
langkah a sampai e selanjutnya disusun model matematika masalah tersebut. Model
matematika dari masalah petani tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Maks
(1) Z
= 50.000x+20.000y………(fungsi
tujuan)
Harus
memenuhi :
(2)
……………(kendala kapasitas
lahan)

(3) 50.000x
+ 30.000y ≤ 1.200.000……. (kendala modal)
(4) 12x
≤ 36……….(kendala waktu)
(5) x
≥ 0, y ≥0………….(pernyataan non negative)
Dalam
masalah ini x dan y harus bilangan rasional.
Secara
umum, masalah program linear dapat dinyatakan sebagai berikut :
Diberikan sebanyak m
pertidaksamaan atau persamaan linear dengan n variabel, akan ditentukan
nilai-nilai non negative dari variabel-variabeltersebut yang memenuhi
syarat-syarat dan mengoptimalkan (memaksimalkan atau meminimalkan) suatu fungsi
linear dari variabel-variabel tersebut.
Secara
matematik dapat dinyatakan sebagai berikut :
Terdapat
m pertidaksamaan/persamaan dalam n variabel dengan m ≥ n atau m < n dalam
bentuk.
ai1x1 + ai2
+ … + ainxn ≥ = ≤ bi I = 1,2,…,m (1)
Dengan
hanya salah satu tanda ≥ = atau ≤ yang benar
Akan
dicari nilai xj ≥ 0, j = 1,2,…,n (2)
Sehingga
Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn (3)
Mencapai
nilai optimal aij, bi dan cj adalah konstanta. Vector X = (P1, P2,…,
Pn) yang memenuhi persamaan (1) dan (2) disebut penyelesaian
fisibel.
BAB
II
ANALISIS
SENSITIVITAS
A.
Pendahuluan
Dalam
kehidupan sehari-hari, tidak ada yang pernah stabil atau tetap. Yang tetap ya
ketidaktetapan itu. Misalnya, minyak tanah yang dulu bebas diperoleh, sekarang
terbatas. Harga BBM dari bulan ke bulan mengalami peningkatan, dan suatu ketika
turun lagi. Artinya, kadangkala dalam perencanaan produksi ataupun pemasaran,
apa yang telah direncanakan suatu ketika tidak lagi sesuai dengan keadaan di
lapangan. Jika suatu masalah program linear sudah memiliki penyelesaian
optimal, apakah ketika terjadi perubahan, program tersebut tidak dipakai lagi?
Atau bahkan harus merencanakan dari awal lagi
Nah,
hal semacam ini yang akan dibahas pada bab inni, yaitu ketika terjadi perubahan
pada berbagai unsur produksi, apakah yang akan dilakukan. Bab ini akan membahas
mengenai perubahan apa saja yang dapat sesudah program optimal dan bagaimana
mengatasinya.
Setelah
mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat membuat analisis sesudah program
optimal atau analisis sensitivitas. Sebagai penjabaran tujuan tersebut Anda
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan
manfaat analisis sensitivitas
2. Menentukan
sensitivitas 

3. Menentukan
sensitivitas 

4. Menentukan
penyelesaian optimal ketika terjadi penambahan kendala
5. Menentukan
penyelesaian optimal ketika terjadi penambahan produksi, dan
6. Menentukan
penyelesaian optimal ketika terjadi perubahan komposisi produksi
B. Analisis
Sensitivitas
1. Perubahan Sesudah Program Optimal
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak perubahan yang terjadi. Begitu pula pada dunia
industri, perdagangan, dan produksi. Suatu kemapanan produksi biasanya tidak
bertahan lama karena banyak hal yang tidak dapat diatur sendiri. Ketika terjadi
perubahan semacam itu, maka pabrik atau produsen tidak harus serta merta
memulai lagi perhitungan produksi dari awal. Dengan program yang telah
dimiliki, mereka dapat menganalisa perubahan yang terjadi. Apa saja perubahan
yang dapat terjadi sesudah suatu program optimal?
Berikut ini adalah beberapa perubahan
yang dapat terjadi sesudah program optimal:
a. Perubahan
Kapasitas atau Sumberdaya
b. Perubahan
Koefisien Fungsi Tujuan
c. Perubahan
Koefisien Teknis
d. Penambahan
Kendala Baru
e. Penambahan
Variabel Baru
Perhatikan masalah program linear berikut!
Sebuah pabrik kimia memproduksi tiga macam zat kimia
A, B, dan C. setiap kaleng zat A memerlukan 1 kg zat P dan 2 kg zat Q, serta
memberi keuntungan $5. Setiap kaleng zat B memerlukan 1 kg zat P, 3 kg zat Q,
dan 1 kg zat R, serta memberikan keuntungan $3. Setiap kaleng zat C memerlukan
2 kg zat P dan 4 kg zat R, serta memberi keuntungan $2. Persediaan zat P, zat
Q, dan zat R pada periode itu berturut-turut 860, 920, dan 840 kg. Pabrik menghendaki keuntungan maksimal dari A, B,
dan C
Penyelesaian:
Pmax =

h.m. 




Dengan metode simpleks
diperoleh table optimal berikut:
Table Optimal
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
![]() |
![]() |
![]() |
2
|
Z
|
200
|
0
|
![]() |
1
|
![]() |
![]() |
0
|
5
|
X
|
460
|
1
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
Zj-cj
|
2700
|
0
|
4
|
0
|
1
|
2
|
0
|
Dari table tersebut
tampak bahwa pabrik mendapatkan keuntungan maksimal sebesar $2700 yang dicapai
jika memproduksi 460 kaleng zat A, 200 kaleng zat C, tanpa memproduksi zat B
Amatilah table optimal
tersebut, variable yang masuk program adalah X, Z, dan
. Matriks koefisien
yang berkaitan dengan variable tersebut adalah:

B = 

Dengan


Penyelesaian optimal
dengan X=460, Z=200, dan
=40 dapat diperoleh
metode matriks berikut





Ingat, jika AX=B, maka X=
B

2.
Perubahan
Kapasitas atau Sumber daya
Misal pada periode 2 terjadi perubahan
kapasitas, yaitu persediaan zat P atau
bertambah atau berkurang
maka nilai ruas kanan berubah dari





Apabila pada masalah tersebut tetap
menghendaki X, Y, dan
tetap masuk program pada program optimal maka
harus dipenuhi:



Selanjutnya diperoleh:



Dari system tersebut diperoleh 

Artinya: apabila banyaknya zat P pada
periode 2 ditetapkan
kg maka rentang nilai
adalah 



Artinya:
a.
Apabila nilai
pada rentang tersebut, maka variabel dalam
basis masih tetap optimal yaitu X,
Y, dan


b.
Rentang nilai
menunjukkan kepekaan (sensitivitas) dari nilai



c.
Peningkatan
maksimal sampai 880

d.
Penurunan
tidak boleh lebih rendah dari 460

Dengan
kata lain, variable yang masuk basis pada program optimal tidak berubah apabila
nilai
berada pada interval 460
880


3.
Perubahan
Koefisien Fungsi Tujuan
Perubahan harga, biaya, dan keuntungan
adalah hal yang umum dalam dunia ekonomi. Perubahan ini mengakibatkan perubahan
pada koefisien fungsi tujuan. Misalnya adalah seberapa besar perubahan
koefisien fungsi tujuan tersebut sehingga penyelesaian optimalnya tetap.
Contoh:
Dari masalah utama, terjadi perubahan keuntungan
untuk setiap kaleng zat A dari $5 menjadi $
maka tabel optimal berubah menjadi:

Tabel Optimal Perubahan
|
|
|
![]() |
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
![]() |
![]() |
![]() |
2
|
Z
|
200
|
0
|
![]() |
1
|
![]() |
![]() |
0
|
![]() |
X
|
460
|
1
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
|
![]() |
0
|
![]() |
0
|
1
|
![]() |
0
|
Agar program tetap optimal dengan variabel
yang masuk basis X, Z, dan
atau 



Dan
atau 


Dengan demikian program tetap optimal
jika
. Inilah yang disebut
sensitivitas
. Artinya pabrik masih
tetap memproduksi zat A dan zat C asalkan keuntungan per kaleng zat A lebih
dari $
per kaleng.



4.
Perubahan
Koefisien Teknis
Misal dari masalah utama terjadi
perubahan komposisi zat C sehingga setiap kaleng zat C membutuhkan
kg zat P,
kg zat Q, dan 1kg zat R.
sumber daya dan ketentuan lainnya tidak berubah


Maka model Matematika masalah tersebut
menjadi:
Maks T = 5X+3Y+Z
Hm. X + Y +
Z
860


2X + 3Y +
Z 


Y + Z
840

X, Y, Z 

Untuk memecahkan masalah tersebut, dengan
memanfaatkan table optimal masalah utama, digunakan rumus:
A*j
= B*.Aj
Keterangan:
Aj = matriks kolom ke-j table awal
A*j = matriks kolom ke-j table optimal
B = matriks identitas pada table awal
B* = matriks yang bersesuaian dengan
matriks identitas pada table optimal
Pada table awal, variable yang masuk
basis adalah
,
, dan
sehingga diperoleh:



B =

Dengan B* = 

Dalam masalah ini, kolom ke-3 yang
berubah dari:
A3 = 

Menjadi
A3 = 

Selanjutnya diperoleh:
A*3 = B*A3 =
= 


Nilai A*3 selanjutnya dimasukkan ke table
optimal menggantikan A3 sehingga diperoleh table berikut:
Table Perubahan
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
![]() |
![]() |
![]() |
2
|
Z
|
200
|
0
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
0
|
5
|
X
|
460
|
1
|
![]() |
![]() |
0
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
40
|
0
|
2
|
![]() |
-2
|
-1
|
1
|
Zj-cj
|
2700
|
0
|
4
|
-1
|
1
|
2
|
0
|
Dilakukan
perbaikan dengan metode simpleks biasa sehingga diperoleh table berikut:
Table Perbaikan 1
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
![]() |
![]() |
![]() |
2
|
Z
|
170
|
0
|
![]() |
0
|
2
|
-1
|
![]() |
5
|
X
|
440
|
1
|
![]() |
0
|
1
|
0
|
![]() |
2
|
Z
|
160
|
0
|
8
|
1
|
-8
|
4
|
4
|
Zj-cj
|
2860
|
0
|
15
|
0
|
-7
|
6
|
5
|
Table Perbaikan 2
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
![]() |
![]() |
![]() |
0
|
![]() |
85
|
0
|
![]() |
0
|
1
|
![]() |
-18
|
5
|
X
|
355
|
1
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
![]() |
2
|
Z
|
840
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
3
|
Zj-cj
|
3345
|
0
|
![]() |
0
|
0
|
![]() |
![]() |
Tabel tersebut menunjukkan program
optimal dengan Tmaks = 3345 dengan X = 335, Z = 840, dan
= 85. Perubahan
komposisi zat C ternyata memberikan keuntungan lebih tinggi dengan sumberdaya
dan keuntungan per kaleng tetap.

5. Penambahan Kendala Baru
Dalam dunia nyata,sering muncul
keterbatasan dalam sumber daya tertentu yang sebelumnya tak terbatas.Masalah
adalah apakah penambahaan kendala baru akan menyebabkan perubahan penyelesaian
optimal.
Contoh:
Dari masalah utama terdapat perubahan berikut.
Dari
contoh tersebut diperoleh model matematika berikut:
Maks
T = 5X + 3Y + 2Z
Hm. X + Y + 2Z≤ 920
Y + 4Z ≤ 840
X + Y + Z ≤ 720
X,Y,Z ≤ 0
Dengan
demikian dari masalah optimal semula perlu ditambahkan baris baru yang artinya
juga akan menambah kolom baru karena selain bertambah kendala, juga akan
bertambah variabel yaitu S4.Selanjutnya disusun program perubahan
dan perbaikan dengan metode simpleks berikut.
Tabel
Perubahan
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S2
|
S3
|
S4
|
2
|
Z
|
200
|
0
|
-1/4
|
1
|
1/2
|
-1/4
|
0
|
0
|
5
|
X
|
460
|
1
|
3/2
|
0
|
0
|
½
|
0
|
0
|
0
|
S3
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
0
|
0
|
S4
|
720
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Zj-
cj
|
|
2700
|
0
|
4
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
Tabel
tersebut belum menunjukkan matriks identitas sehingga perlu dilakukan operasi
baris dan kolom untuk membangun bagi variabel dalam basis(VDB).
Tabel
Perbaikkan 1
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S1
|
S3
|
S4
|
2
|
Z
|
200
|
0
|
-1/4
|
1
|
½
|
-1/4
|
0
|
0
|
5
|
X
|
460
|
1
|
3/2
|
0
|
0
|
½
|
0
|
0
|
0
|
S3
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
0
|
0
|
S4
|
260
|
0
|
-1/2
|
1
|
0
|
-1/2
|
0
|
1
|
Zj-
cj
|
|
2700
|
0
|
4
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
Tabel
Perbaikkan 2
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S1
|
S3
|
S4
|
2
|
Z
|
200
|
00
|
-1/4
|
1
|
½
|
-1/4
|
0
|
0
|
5
|
X
|
460
|
1
|
3/2
|
0
|
0
|
½
|
0
|
0
|
0
|
S3
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
0
|
0
|
S4
|
60
|
0
|
-1/4
|
0
|
-1/2
|
-1/4
|
0
|
1
|
Zj-
cj
|
|
2700
|
0
|
4
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
Tabel
tersebut menunjukkan program tetap optimal dengan Z maksimal 2700 dan PO
tetap.Artinya penambahan kendala tidak mempengaruhi penyelesaian
optimal.Kendala yang demikian disebut sebagai kendala yang tidak aktif.
Berikut akan ditunjukkan adanya
penambahan kendala yang menyebabkan perubahan pada PO.
Contoh:
Maks: Z = 3X + 2Y
h.m : 2X + y ≤ 12
x +2y ≤ 12
x,y ≥ 0
Setelah
diselesaikan dengan metode simpleks diperoleh program optimal berikut.
Tabel
Optimal
|
|
|
3
|
2
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
3
|
X
|
4
|
1
|
0
|
2/3
|
-3/4
|
2
|
Y
|
4
|
0
|
1
|
-1/3
|
3/2
|
Zj-
cj
|
|
20
|
0
|
0
|
4/3
|
3/4
|
Dari masalah tersebut ditambahkan kendala
baru yaitu 3X + 2Y ≤ 15 lanjutnya dilakukan perbaikkan program dengan menambah
baris dan kolom baru pada tabel di atas.Diperoleh tabel berikut.
Tabel
Perubahan
|
|
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
S3
|
3
|
X
|
4
|
1
|
0
|
2
/3
|
-3/4
|
0
|
2
|
Y
|
4
|
0
|
1
|
-1/3
|
3
/2
|
0
|
0
|
S3
|
15
|
3
|
2
|
0
|
0
|
1
|
Zj-
cj
|
|
20
|
0
|
0
|
4
/3
|
3
/4
|
0
|
Selanjutnya
dilakukan operasi baris dan kolom agar VDB merupakan variabel pembangun matriks
identitas.Hasilnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel
Perbaikkan 1
|
|
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
S3
|
3
|
X
|
4
|
1
|
0
|
0
|
-3/4
|
0
|
2
|
Y
|
4
|
0
|
1
|
1
|
3
/2
|
0
|
0
|
S3
|
3
|
0
|
2
|
-2
|
9
/4
|
1
|
Zj-
cj
|
|
20
|
0
|
0
|
4
/3
|
3
/4
|
0
|
Tabel
Perbaikkan 2
|
|
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
S3
|
3
|
X
|
4
|
1
|
0
|
2
/3
|
-3/4
|
0
|
2
|
Y
|
4
|
0
|
1
|
-1/3
|
3
/2
|
0
|
0
|
S3
|
-5
|
0
|
0
|
-4/3
|
-3/4
|
1
|
Zj-
cj
|
|
20
|
20
|
0
|
0
|
4
/3
|
3
/4
|
Tabel
tersebut menunjukkan program tetap optimal.Meskipun demikian program tersebut
memiliki penyelesaian yang tidak layak karena ada variabel dalam basis yang
bernilai negatif.
Bila
PDF tabel simpleks tidak layak maka digunakan aturan simpleks dual berikut.
Aturan
simpleks untuk menentukan elemen kunci:
1. Br
=Maks {[bil], bi <0}
2. Zk-ck/ark=Min
{Zj-cj/arj,arj<0}
Dengan
aturan simpleks dual selanjutnya dilakukan perbaikkan pada tabel tersebut.
Tabel
Perbaikkan 3
|
|
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
S3
|
3
|
X
|
3
/2
|
1
|
0
|
0
|
25
/4
|
½
|
2
|
Y
|
21
/4
|
0
|
1
|
0
|
15
/16
|
-1/4
|
0
|
S1
|
15
/4
|
0
|
0
|
1
|
-9/16
|
-3/4
|
Zj-cj
|
|
15
|
20
|
0
|
0
|
165
/8
|
1
|
Tampak
I bahwa penyelesaiannya layak.Ternyata penambahan kendala baru pada masalah
tersebut menyebabkan perubahan PO yaitu Z menurun dari 20 menjadi 15 dengan PO
variabel dalam basis tetap.Kendala yang demikian disebut sebagai kendala aktif.
6.Penambahan
Variabel baru
Misal
pada periode II terjadi penambahan banyaknya macam zat yang diproduksi.Karena
tuntutan pasar,pabrik mengeluarkan produksi baru yaitu zat D.Setiap kaleng zat
D membutuhkan 1kg zat P,1 kg zat Q,dan 1 kg zat R dengan keuntungan $10 per
kaleng.
Model
matematika masalah tersebut menjadi:
Maks T = 5X + 2Z + 10P
Hm.X +Y+2Z +P ≤ 860
2X + 3Y + Z ≤ 920
Y + 4Z + P ≤840
X,Y,Z,P ≥0
Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, digunakan tabel optimal masalah utama dengan
menambah kolom baru di sebelah kanan dan memperbaikinya dengan metode simpleks
biasa.Hasilnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel Perubahan
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
10
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S1
|
S3
|
P
|
2
|
Z
|
200
|
00
|
-1/4
|
1
|
½
|
-1/4
|
0
|
1
|
5
|
X
|
460
|
1
|
3
/2
|
0
|
0
|
½
|
0
|
1
|
0
|
S3
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
1
|
Zj-cj
|
|
2700
|
0
|
4
|
0
|
1
|
2
|
0
|
-3
|
Tabel
Perbaikan1
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
10
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S1
|
S3
|
P
|
2
|
Z
|
160
|
0
|
-9/4
|
1
|
5
/2
|
-5/4
|
-1
|
0
|
5
|
X
|
420
|
1
|
-3/2
|
0
|
2
|
-1/2
|
1
|
0
|
10
|
P
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
1
|
Zj-cj
|
|
2820
|
0
|
10
|
0
|
-5
|
5
|
3
|
0
|
Tabel
Perbaikkan 2
|
|
|
5
|
3
|
2
|
0
|
0
|
0
|
10
|
CB
|
VDB
|
B
|
X
|
Y
|
Z
|
S1
|
S1
|
S3
|
P
|
2
|
Z
|
160
|
0
|
-9/4
|
1
|
5
/2
|
-5/4
|
-1
|
0
|
5
|
X
|
420
|
1
|
-3/2
|
0
|
2
|
-1/2
|
1
|
0
|
10
|
P
|
40
|
0
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
1
|
1
|
Zj-cj
|
|
2820
|
0
|
10
|
0
|
-5
|
5
|
3
|
0
|
Tabel
tersebut menunjukkan program optimal dengan Zmaks
2820 dan mempunyai penyelesaian optimal yang berbeda dari masalah semula yaitu
zat A 420 kaleng,zat C 420 kaleng,dan zat D 40 kaleng.Artinya,penambahan
variabel baru dalam hal ini ternyata dapat meningkatkan keuntungan.
DAFTAR
PUSTAKA
ml.scribd.com/doc/16325617/Program-Linear
boleh minta dokumen soft file nya? makasih
BalasHapus